Minggu, 30 Mei 2010

“Dakwah Salafiyyah dan Dakwah IM”

Garis Pemisah Antara Dakwah Salafiyyah Dengan Dakwah Ikhwanul Muslimin (1)

oleh : Syaikh Abu Abdussalam Hasan bin Qasim al-Hasani ar-Riimi.

HAKIKAT DAKWAH
• Dakwah Salafiyah
Berdakwah kepada al-Kitab (al-Qur’an) dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman salaful ummah, yaitu dakwah kepada manhaj yang ma’shum (terbebas dari kesalahan) manhajnya salafus shalih dari kalangan sahabat, tabi’in dan generasi yang utama.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Berdakwah kepada perorangan/tokoh tertentu atau dakwah yang dinisbatkan kepada Hasan al-Banna as-Shufi, dan ini merupakan dakwah yang baru, yang umurnya tidak lebih dari tujuh puluh tahun.(2)

PEMIKIRAN
• Dakwah Salafiyah
Mereka adalah Ahlussunnah karena mereka mengambil sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, mereka tidak mendahulukan pendapat siapapun di atas sunnah beliau. Kitab-kitab mereka sebagai saksinya. Sebagai contoh lihatlah kitab as-Sunnah oleh al-Khallal, as-Sunnah oleh Ibnu Abi ‘Ashim dll. Mereka adalah Jama’ah karena mereka bersatu di atas Sunnah.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Pemikiran dakwah mereka adalah hasil kolaborasi antara dakwah salafiyyah (ala mereka), metode sunniyyah (menurut prasangka mereka) dan hakekat shufiyyah (dan inilah intinya).

PENDIRI

• Dakwah Salafiyah
Rasulullah Muhammad bin Abdillah ‘alaihisshalatu wassalam.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Hasan al-Banna as-Shufi

TOKOH-TOKOHNYA
• Dakwah Salafiyah
Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Abdurrahman bin Auf, Said bin Zaid, Aisyah, Hafshah, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Abu Musa al-Asyari, Abdullah bin Mas’ud, dan selain mereka (dari kalangan para sahabat), kemudian al-Hasan al-Basri, Muhammad bin Sirrin, Said bin Jubair, Said bin al-Musayyib, dan selain mereka (dari kalangan para tabi’in), kemudian Malik bin Anas, al-Auza’i, as-Syafi’i, Yahya al-Qathan, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahhab, dan selain mereka, dan pada zaman kita sekarang ini seperti syaikh Abdul Aziz bin Baaz, syaikh al-Albani, syaikh Shalih al-Fauzan, syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, syaikh Muqbil al-Wadi’i, syaikh Rabi’ al-Madkhali, dan selain mereka dari orang-orang yang menempuh jalan mereka.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Hasan al-Banna as-Shufi, Umar at-Tilmisani yang menganggap remeh masalah berdo’a kepada kubur, Hasan al-Hudhaibi yang berusaha mendekatkan antara sunnah dengan Syi’ah, Hamid Abu Nashr, Muhammad al-Ghazali al-Mu’tazili, Fathi Yakan yang mencela salafiyyin, Musthafa as-Siba’i yang telah menyenandungkan qashidah di depan kuburan Rasulullah n untuk meminta kesembuhan dan ia juga berusaha untuk mendekatkan antara sunnah dengan syi’ah, dan di zaman ini adalah az-Zandani yang telah menghadiri pertemuan persatuan antar agama, dan ia juga pembela system demokrasi.

AL-WALA’ WAL BARA’ (LOYALITAS DAN BERLEPAS DIRI/BENCI)

• Dakwah Salafiyah
Siapa saja yang memiliki aqidah seperti para ulama salaf, dan mengamalkan apa yang mereka tulis di kitab-kitab mereka dari Rasulullah n. Maka ia adalah saudara mereka (salafiyyin) dan kekasih bagi mereka dimanapun mereka berada di muka bumi ini, akan tinggi derajat seseorang di sisi mereka karena ketakwaannya dan sebaliknya akan rendah pula karena penyelisihannya terhadap al-Kitab dan as-Sunnah.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Mereka menetapkan al-Wala’ wal Bara’ di dalam diri tokoh-tokoh mereka dan pemimpin-pemimpin mereka, walaupun tokoh dan pemimpin mereka tersebut sangat besar penyelisihannya terhadap al-Kitab dan as-Sunnah. Maka barangsiapa yang bergabung bersama mereka maka ia memiliki gelar yang berkilau walaupun ahli khurafat. Dan barangsiapa yang tidak bergabung bersama mereka maka ia diolok-olok, meskipun dari kalangan ulama rabbaniyyin. Dan jika mereka melihat ada diantara mereka yang belajar kepada ahlussunnah maka mereka akan memboikot dan mentahdzirnya -memperingatkan agar manusia waspada terhadapnya– setelah ia tidak mau menerima tipudaya (seruan) mereka.

DI ANTARA DAKWAH-DAKWAH INI MANAKAH YANG MASUK DALAM KATEGORI FIRQAH AN-NAJIYAH (GOLONGAN YANG SELAMAT).
• Dakwah Salafiyah
Dakwah inilah yang masuk kategori firqah an-Najiyah –insya Allah-, yang demikian karena dakwah ini selamat dari terjerumus ke dalam bid’ah dan hal-hal yang baru dalam masalah agama di dunia ini, dan selamat pula dari adzab Allah di akhirat kelak insya Allah. Karena dakwah ini benar-benar jujur dalam ittiba’ (mengikuti) Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Dakwah ini termasuk kelompok-kelompok sesat yang menyelisihi dakwahnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, demikian itu karena mereka melakukan bid’ah di dunia ini maka ditakutkan akan terkena adzab Allah di akhirat kelak.

DI ANTARA DAKWAH-DAKWAH INI MANAKAH YANG BERHAK DINISBATKAN SEBAGAI AHLI HADITS

• Dakwah Salafiyah
Pengemban dakwah salafiyyah lah yang berhak dinisbatkan sebagai ahli hadits daripada pengemban dakwah lainnya. Hal ini karena ahli hadits jika disebutkan secara mutlak pada zaman Imam Ahmad Rahimahullah maka yang dimaksud adalah mereka yang tersibukkan dalam mempelajari hadits baik segi riwayah maupun dirayah . Karena pada umumnya yang demikian itu pada zaman Imam Ahmad adalah Ahlussunnah. Tetapi jika disebutkan secara mutlak (tanpa perincian zaman) maka yang dimaksud ahli hadits adalah mereka yang berhadapan dengan ahli bid’ah. Adapun pada zaman ini maka yang dimaksud ahli hadits adalah siapa saja yang beraqidah dengan aqidahnya ahli hadits, akan tetapi jika ia berkecimpung dalam kesibukan mempelajari ilmu hadits baik riwayah maupun dirayah maka itu kebaikan di atas kebaikan.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Mereka tidak berhak disebut sebagai ahli hadits. Karena banyaknya penyelisihan mereka terhadap ahli hadits dalam berbagai perkara dari pokok-pokok aqidah. Yang saya maksud adalah manhaj yang mereka tempuh menyelisihi manhajnya ahli hadits. Adapun perindividunya maka itu sesuai dengan keadaan masing-masing.

PADA SIAPAKAH TERGAMBAR DAKWAH-DAKWAH INI

• Dakwah Salafiyah
Dakwah ini tergambar pada at-Thaifah al-Mansyurah (golongan yang ditolong oleh Allah) yang dikatakan oleh Imam Ahmad bahwa mereka adalah ahli hadits. Dan mereka di zaman sekarang ini adalah siapa saja yang beraqidah dengan aqidahnya ahli hadits yang sesuai dengan aqidahnya Rasulullah Shallalahu alaihi wasallam dan para sahabatnya, akan tetapi jika ia berkecimpung dalam kesibukan mempelajari ilmu hadits baik riwayah maupun dirayah maka itu kebaikan di atas kebaikan.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Dakwah ini tergambar pada setiap kelompok (sesat) dari Asy’ariyah (pengikut kelompok Asy’ariyah), Shufiyah (pengikut aliran Tashawwuf). Rafidhiyyah (pengikut Syiah), Mufawwidiyyah (Pengikut aliran yang tidak mau memahami ayat-ayat atau hadits-hadits tentang sifat), dan Quburiyyah (pengkultus kuburan).

MANAKAH DIANTARA DAKWAH-DAKWAH INI YANG LEBIH UTAMA BERADA DALAM KEBENARAN

• Dakwah Salafiyah
Tidak diragukan lagi bahwa dakwah inilah yang lebih utama berada dalam kebenaran, tidaklah dikatakan demikian melainkan karena dakwah ini menjadikan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai manhajnya, dan menjadikan jalannya salafus shalih sebagai pelita yang menerangi mereka. Karena inilah, dakwah ini lebih utama berada dalam kebenaran daripada dakwah-dakwah yang lain. Lihat Majmu’ Fatawa syaikhul Islam Ibnu Taimiyah jilid I/4.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Tidaklah kebenaran bersekutu dengan mereka, tidaklah dikatakan demikian melainkan karena manhaj dakwah ini dibangun di atas bid’ah dan penyelisihan terhadap manhaj salafus shalih dari kalangan sahabat dan tabi’in.

APAKAH DAKWAH-DAKWAH INI BERMAKNA HIZBIYYAH (GOLONGAN)

• Dakwah Salafiyah
Dakwah salafiyyah bukanlah sebuah golongan jika ditinjau dari pengertian pada zaman ini, yaitu yang berdiri memiliki keanggotaan, dewan-dewan anggota, pendiri-pendiri, dan menetapkan al-wala’ wal bara’ berdasarkan bendera-bendera hjizbiyyah atau yang serupa dengannya. Tapi dakwah salafiyyah merupakan sebuah golongan jika ditinjau sebatas pada makna bahasa. Yaitu mereka adalah sebuah kelompok yang berkumpul di atas al-Qur’an dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman salaful ummah, mereka adalah yang dimisalkan sebagai hakikat dari golongan Allah. Allah -Subhanahu wa ta’ala- berfirman :

Artinya : “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allahlah yang beruntung.”(QS. Al-Mujadilah : 22).
Dan juga ditetapkannya cinta dan benci di sisi mereka semata-mata hanya karena Allah tidak selainnya.
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Mereka merupakan sebuah golongan yang tercela yang sesuai dengan makna istilah, yang telah ada nash-nash yang memperingatkan akan kemunculannya, mereka memiliki pendiri-pendiri selain Rasulullah n, memiliki keanggotaan, dewan-dewan pengurus, susunan-susunan rahasia, dan yang serupa dengannya dari penetapan al-wala’ wal bara’ berdasarkan bendera-bendera hizbiyyah di dalam diri tokoh-tokoh mereka.

APA TUJUAN YANG DIUSAHAKAN OLEH DAKWAH-DAKWAH INI
• Dakwah Salafiyah
Dakwah salafiyyah berusaha untuk menegakkan agama Allah di muka bumi ini baik aqidah, ibadah, perilaku/akhlak, penegakan syariat, dan ittiba’ (mengikuti) Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-. Dan dengan cara inilah akan tegak Daulah Islamiyyah (pemerintahan Islam). Allah berfirman :

Artinya : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku.” (QS. An-Nur : 55)
• Dakwah Ikhwanul Muslimin
Tidaklah dakwah ini berdiri kecuali berusaha untuk mendapatkan kekuasaan. Maka ini adalah dakwah politik, karena inilah berkumpul di dalamnya siapa saja yang ingin menempuh jalan bersama mereka yang akan mengantarkan kepada tujuan yang mereka angan-angankan, maka sebagaimana sebuah perkataan :
فَاَقِدُ الشَّيْءِ لاَ يُعْطِيْهِ

“Yang tidak memiliki maka ia tidak bisa memberi”.

1. Diterjemahkan oleh Fachri bin Komari dengan koreksi Ust. Abu Abdirrahman Thayyib Lc. Dari risalah yang berjudul Ithaaful Maharah bil Muqaaranah al-Mukhtasarah Bainal Firaq al-Mu’asirah hal. 15-20.

2. Ini pada saat ditulisnya makalah ini. Adapun sekarang kurang lebih sudah berusia 80 tahun, karena Ikhwanul Muslimin didirikan ada tahun 1346 H. (Ed)

3. Ilmu riwayah : satu macam ilmu tentang meriwayatkan sabda-sabda Nabi Muhammad n, perbuatan-perbuatannya, taqrir-taqrirnya dan sifat-sifatnya. (Pengantar ilmu musthalahul hadits hal. 174 oleh : Ust. Abdul Hakim Abdat) – (pent).

4. Ilmu Dirayah : satu macam ilmu yang berbicara tentang qawaa’id (kaidah-kaidah atau dasar-dasar) yang dengannya dapat diketahui sah atau tidaknya sesuatu hadits tersebut yang orang sandarkan kepada Nabi kita -Shollallahu alaihi Wa sallam- (Pengantar ilmu Musthalahul hadits hal. 180 oleh Ust. Abdul Hakim Abdat)-(pent).

From (Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi 37 hal. 4-9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar