Selasa, 25 Mei 2010

Maukah Kalian meraih Mulianya Akhirat dan Merengkuh nikmat Dunia??

Maukah Kalian meraih Mulianya Akhirat dan Merengkuh nikmat Dunia??

ILMU Adalah JAWABANnya...

”Hidup bahagia,mati masuk syurga” yup,pasti setiap orang ingin seperti itu.Jadi apa yang dapat kita lakukan untuk mewujudkannya?

Allah Ta’ala telah mengajarkan sebuah doa dalam firmanNya:

”Wahai Rabb kami,berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat” (QS.Al-Baqarah : 201)

Al-Hasan rahimahullah (wafat th. 110 H) berkata, ”Yang dimaksud kebaikan dunia adalah ilmu dan ibadah, dan kebaikan akhirat adalah Syurga ”Sedangkan Ibnu Wahb (wafat th.197 H) rahimahullah berkata, ”Aku mendengar Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata ”Kebaikan di dunia adalah rizki yang baik dan ilmu, sedangkan kebaikan di akhirat adalah syurga”


Perhatikanlah bagaimana para ulama memegang ilmu sebagai sumber kebaikan di dunia,yang dengannya dapat diraih pula kebaikan di akhirat berupa syurga.Karena itu, hal utama yang harus kita lakukan untuk mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat adalah dengan terus menerus mengejar ilmu dengan mengikhlaskan niat karena Allah Ta’ala.Ilmu yang dimaksud adlah ilmu yang bermanfaat.

Imam Ibnu Rajab (wafat th.795 H) rahimahullah mengatakan bahwa ”Ilmu yang bermanfaat menunjukkan pada dua hal : Pertama,mengenal Allah Ta’ala dan segala apa yang menjadi hak-Nya berupa nama-nama yang indah, sifat-sifat yang mulia, dan perbuatan-perbuatan yang agung. Hal ini mengharuskaan adanya pengagungan, Rasa Takut (khauf) , Cinta (Mahabbah) , Harap (Raja') ,dan Tawakkal kepada Allah serta ridha terhadap takdir dan segala musibah yang Allah Ta’ala berikan.

Kedua, mengetahui segala apa yang dibenci dan dicintai Allah Azza wa Jalla dan menjauhi apa yang dibenci dan dimurkai olehNya berupa keyakinan, perbuatan yang lahir dan bathin. Hal ini mengharuskan orang yang mengetahuinya untuk bersegera melakukan segala apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah Ta’ala dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dimurkai-Nya. Apabila ilmu itu menghasilkan kedua hal ini bagi pemiliknya, maka inilah yang dinamakan "Ilmu yang Bermanfaat".

Kapan saja ilmu itu bermanfaat dan menancap dalam hati, maka sungguh, hati itu akan tunduk dan merasa patuh pada Allah Azza wa Jalla, jiwa merasa cukup dan puas dengan sedikit dari keuntungan dunia yang halal dan merasa kenyang dengannya sehingga hal itu menjadikannya qana'ah dan zuhud di dunia.”

Rasululah Salallahu Allaihi Wasallam mendoakan orang-orang yang mendengarkan sabda beliau dan memahaminya dengan keindahan dan berserinya wajah. Beliau bersabda :

”Semoga Allah memberikan cahaya pada wajah orang yang mendengarkan sebuah hadist dari kami, lalu menghafalkannya dan menyampaikannya kepada orang lain. Banyak orang yang membawa fiqih namun dia tidak memahami. Dan banyak orang yang menerangkan fiqih pada orang yang lebih faham darinya. Ada tiga hal yang tidak dapat dpungkiri hati seorang muslim selama-lamanya:
1. melakukan sesuatu dengan ikhlas karena Allah
2. menasehati ulul amri (penguasa),
tapi yang perlu kalian ketahui saudara saudariku tercinta, bahwa menasihati pemerintah haruslah dengan cara yang BAIK dan tidak menyelisihi cara Rasulullah ataupun Sahabatnya dalam menasihati, juga tidak boleh meniru cara-cara yang menyerupai cara Kaum Kafir,
Cara menasihati Ulil Amri bukanlah dengan misalnya, Demonstrasi yang digelar di jalan-jalan apalagi dengan mengatasnamakan Islam... sungguh aneh, mengapa? karena cara tersebut bukanlah cara yang ditempuh Rasulullah dalam mengingkari suatu Kemungkaran ( lebih lengkap Insya Allah akan dibahas pada Notes selanjutnya)
3. berpegang teguh pada jama’ah kaum muslimin,karena do’a mereka meliputi orang-orang ayng berada dibelakang mereka.”

Beliau bersabda,

”Barangsiapa yang keinginannya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan kekuatannya,menjadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. Namun barangsiapa yang niatnya mencari dunia, Allah akan mencerai-beraikan urusan dunianya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang tealah ditetapkan baginya.” (Hadist Shahih diriwayatkan oleh Ahmad (V/183),ad-Darimi(I/75),Ibnu Hibban (no 72,73-Mawarid),Ibnu’Abdil Barr dalam Jaami’Bayaanil’Ilmi wa Fadhlihi(I/175-176,no.184),lafazh hadist ini milik Imam Ahmad dari Abdurrahman bin Aban bin ’Utsman radhiyallahu’anhum)

Jadi, ayo semangat menuntut ilmu..!! Agar kebahagia dunia dan akhirat senantiasa menyertai kita, Insya Allah. Jangan lupa ikhlaskan niat semata-mata karena Allah Subhanahu Wata’ala.

Israil bin Yunus (wafat th.160 H) rahimahullah mengatakan,

”Barangsiapa menuntut ilmu karena Allah Ta’ala, maka ia mulia dan bahagia di dunia.Dan barangsiapa menuntut ilmu bukan karena Allah, maka ia merugi di dunia dan akhirat.”

Dan diantara doa yang Rasulullah ucapkan adalah : ”Ya Allah, aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat,rizki yang halal, dan amal yang diterima.”

Jadi mengapa kita berkata.. TIDAK... untuk sesuatu yang telah dijanjikan Allah dan RasulNYA bahwa hal tersebut dapat membawa kemuliaan dan kenikmatan pada kita...
Ayo Menuntut Ilmu Agama ini..
Kalo Bukan kita Siapa Lagi??
Semoga Allah menjaga semangat kita untuk selalu menuntut Ilmu Agama ini..

Wallahu a'lam

Disarikan dari buku: Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga, oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawaz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar