Minggu, 30 Mei 2010

Yahudi adalah Musuh Islam dalam Segala Hal Terutama Aqidah

Yahudi Musuh Agama

Musuh-musuh Islam dan orang-orang bodoh yang mengikuti mereka, berusaha menggambarkan bahwa hakikat permusuhan kita melawan Yahudi hanyalah permusuhan merebutkan wilayah perbatasan, permasalahan pengungsi dan sumber air. Dan permusuhan seperti ini mungkin bisa diselesaikan dengan cara hidup berdamai, dan mengganti para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dengan tempat tinggal baru, serta memperbaiki kondisi kehidupan mereka, menempatkan mereka di berbagai wilayah, dan mendirikan pemerintahan sekuler yang hidup dibawah kaki tangan Yahudi ; yang menjadi dinding keamanan bagi Negara Yahudi.

Tidakkah mereka semuanya mengetahui, bahwa permusuhan kita dengan Yahudi adalah permusuhan yang terjadi semenjak dahulu kala, semenjak pemerintahan Islam pertama berdiri di Madinah al-Munawwarah dengan pimpinan Rasul (utusan Allah) untuk seluruh manusia yaitu Muhammad -shollaallahu alaihi wa sallam-. Allah -ta’ala telah menjelaskan kepada kita tentang hakikat kedengkian Yahudi dan permusuhan mereka terhadap umat Islam, umat Tauhid :

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik….” (al-Maidah : 82)

Lihatlah bagaimana Allah ta’ala mendahulukan Yahudi daripada orang-orang musyrik dalam permusuhan (terhadap umat Islam), padahal millah/kepercayaan orang kafir adalah satu, hanya saja mereka berbeda-beda tingkatan dalam permusuhan mereka terhadap umat Muhammad -shollaallahu alaihi wa sallam- :

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka…” (al-Baqarah : 120)

Semenjak awal kali kaum muslimin menghirup udara Islam ; orang-orang Yahudi telah melakukan permusuhan terhadap umat Islam dan Nabi mereka -shollaallahu alaihi wa sallam-. Nabi kita Muhammad -shollaallahu alaihi wa sallam- tidak luput dari gangguan orang-orang Yahudi. Mereka telah berusaha membunuh Nabi Muhammad -shollaallahu alaihi wa sallam- tiga kali, (pertama) mereka berusaha menimpakan batu ke kepala Nabi Muhammad -shollaallahu alaihi wa sallam-, (kedua) mereka meletakkan racun dalam (makanan) yaitu paha kambing, (ketiga) ketika Labid bin al-’Asham al-Yahudi – semoga laknat Allah ta’ala ditimpakan kepadanya – menyihir Nabi -shollaallahu alaihi wa sallam-.

Inilah dia Amerika membekali orang-orang Yahudi dengan senjata tercanggih yang menghancurkan ; untuk membunuh anak-anak, wanita, orang tua penduduk Palestina yang beragama Islam, dan mereka menyibukkan dunia dengan pemilihan umum-pemilihan umum Amerika untuk menutup-nutupi korban-korban pembunuhan yang dilakukan Yahudi terhadap penduduk Palestina yang muslim.

Inilah dia Inggris, membekali Yahudi dengan senjata penghancur yang menyebabkan korbannya terbunuh mengerikan, senjata yang menghentikan gerakan pemuda Palestina; maka umat Islam ini adalah sasaran yang dituju oleh Yahudi dan penolong-penolongnya, baik pemudanya, para orangtua, anak-anak, dan para wanita.
Dan inilah penolong-penolong Yahudi, memalingkan umat dari luka-luka yang diderita penduduk Palestina yang muslim, menutupi kejahatan-kejahatan yang dilakukan Yahudi dengan mengadakan acara-acara pertandingan-pertandingan olah raga, dan pertunjukan-pertunjukan yang menghilangkan kesadaran umat serta menidurkan mereka.

Apakah kaum muslimin tidak mengetahui, bahwa permusuhan kita dengan Yahudi adalah permusuhan aqidah, permusuhan budaya, permusuhan peradaban, permusuhan yang tidak akan dapat dihilangkan begitu saja ?!
Bukankah Yahudi telah membakar masjidil Aqsa? Bukankah mereka telah membuat lubang dibawah masjidil Aqsa, agar Masjid Aqsa runtuh dengan sendirinya? Bukankah mereka telah membunuh kaum muslimin ketika sujud di bulan Ramadhan di Masjid al-Khalil?! Bukankah mereka telah membelah perut-perut wanita-wanita yang hamil, dan membunuh anak-anak yang masih menyusui, dan membakar tumbuh-tumbuhan maupun bangunan?!
Bukankah orang-orang Yahudi berusaha merubah masjid-masjid di Palestina menjadi kafe-kafe minuman keras dan tempat perjudian?! Bukankah mereka telah menjadikan sebagian masjid-masjid itu sebagai kandang-kandang binatang ternak dan tempat penimbunan sampah?

Lalu tiba-tiba ada yang mengatakan : Sesungguhnya permusuhan kita dengan Yahudi hanyalah permusuhan dalam merebutkan wilayah perbatasan[1], dan jalan penyelesaiannya adalah : mendirikan Negara Palestina kecil, ibukotanya di al-Quds asy-Syarif, supaya pemeluk tiga agama (Islam, Kristen dan Yahudi) hidup (bersama) – demikianlah yang mereka kira-. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa agama yang diridhoi disisi Allah ta’ala hanyalah Islam?! Atau apakah mereka tidak mengetahui bahwa nabi Ibrahim -alaihi salam- berlepas diri dari Yahudi dan Nashara disebabkan kesyirikan dan penyembahan berhala yang mereka lakukan?


“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang hanif/lurus lagi muslim/berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (Ali Imran : 67)

Sesungguhnya penyelesaian yang dipahami orang-orang Yahudi adalah Jihad – dengan menegakkan syarat-syarat jihad – untuk menegakkan kalimat Allah ta’ala, dan orang-orang Yahudi tidak akan pernah menginginkan perdamaian, yang mereka inginkan hanyalah umat Islam menyerah, ruku’ dan menghinakan diri kepada mereka, dan menghapuskan makna jihad dari kamus kaum muslimin, dan juga yang mereka inginkan hanyalah agar umat Islam menjadi budak Yahudi dan pekerja serta pegawai mereka, yang mana orang Yahudi memukul umat Islam dengan sandal-sandal mereka, dan menggiring umat Islam dengan cemeti mereka kapan saja mereka kehendaki.

Sesungguhnya hakekat permusuhan kita dengan Yahudi tidak akan berakhir dengan didirikannya negara kecil yang membawa syiar Islam, namun tidak menegakkan syariat Allah ta’ala , dan bagaimana permusuhan ini bisa berakhir! sedangkan kaum muslimin membaca dalam shalatnya 17 kali sehari :

“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Nashara)” (al-Fatihah : 7)

Yang dimaksud “mereka yang dimurkai” dalam ayat diatas adalah Yahudi, sedangkan yang dimaksud “orang-orang yang tersesat” adalah Nashara, sesuai kesepakatan ahli tafsir hingga hari kiamat. Maka peperangan yang menentukan, yang akan memusnahkan orang-orang Yahudi akan terjadi kelak, suatu hal yang tidak bisa dihalangi : peperangan iman, peperangan dalam rangka (ibadah) karena Allah ta’ala :

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kaum muslimin memerangi Yahudi, dan kaum muslimin akan membunuh mereka, hingga orang Yahudi bersembunyi dibelakang batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata : wahai muslim! Wahai Abdullah! Ini ada orang Yahudi dibelakangku kemarilah, bunuhlah ia, kecuali pohon Ghorqod, sesunguhnya pohon ini adalah pohon orang Yahudi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini adalah janji yang benar dari Rasulullah -shollaallahu alaihi wa sallam- yang mana beliau -shollaallahu alaihi wa sallam- tidak berbicara dari hawa nafsu, janji yang akan memastikan akhir permusuhan (umat Islam) melawan Yahudi, tidak sebagaimana gambaran surat-surat kabar yang tersesat dan menyesatkan.

Diterjemahkan dari majalah al-Ashalah Edisi 30 hal. 5-6
—————————————————————————–
1. Mahmud Abdul Halim (salah seorang murid generasi pertama Hasan al-Banna -pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir-) membuat pasal pembahasan dengan judul “fi Qadhiyyatul Filistin”/Tentang Permasalahan Palestina dalam kitabnya yang berjudul “al-Ihkwan al-Muslimun ahdats sona’at at-Tarikh” ia menceritakan tentang Lajnah Amerika Inggris dalam perkara Palestina, dimana Hasan al-Banna menghadiri rapat dengan lajnah itu dan menyampaikan ceramahnya, Hasan al-Banna berkata :

“Hal yang ingin saya sampaikan adalah hal yang sederhana dari sisi agama, karena hal ini terkadang tidak dimengerti oleh dunia barat, oleh karena itu saya ingin menjelaskannya secara ringkas : Saya tegaskan, bahwa permusuhan kita terhadap Yahudi bukanlah permusuhan agama, karena al-Qur’an menganjurkan persaudaraan dan menjalin persahabatan dengan mereka, dan agama Islam adalah Syariat Insaniyyah (syariat manusia) sebelum menjadi syari’ah kaumiyyah (syariat suatu kaum), agama Islam juga memuji mereka, dan menjadikan kesepakatan antara kita dengan mereka :


Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, (QS. Al-Maidah : 46)
Ketika al-Qur’an memuat masalah Yahudi, al-Qur’an hanya membicarakan dari sisi ekonomi dan undang-undang, Allah  berfirman :

Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka.(an-Nisa : 160)
(Perkataan al-Banna berakhir hingga disini, lihat kitab al-Jama’aat al-Islamiyyah …..)
Demikian pula DR. Yusuf al-Qardhawi mengatakan :

“Sesungguhnya kami tidak memerangi kalian (Yahudi) lantaran aqidah Yahudi yang kalian anut, dan bukan pula lantaran bangsa kalian adalah bangsa Yahudi”. (Majalah al-Bayan edisi 124, lihat kitab al-Qardhawi fil mizan hal. 218, pent)
Asy-Syaikh Salim bin Id al-Hilali -hafidhahullah- memberi komentar terhadap perkataan al-Banna diatas dengan mengatakan : “Sesungguhnya perkataan al-Banna menghancurkan dan bukannya membangun ; menghancurkan puluhan ayat al-Qur’an yang menunjukkan dengan dalil yang pasti bahwa permusuhan terhadap Yahudi adalah permusuhan agama, diantara ayat-ayat itu adalah :

Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu (QS. An-Nisa : 101)

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik (QS. Al-Maidah : 82)

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (QS. al-Baqarah : 120)

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk (QS. At-Taubah : 29)
Sesungguhnya Yahudi adalah manusia yang paling memusuhi orang yang beriman, dan mereka adalah mahkhluk yang paling jahat. (Lihat kitab al-Jama’aat al-Islamiyyah fi Dhauil kitab was sunnah…, karya asy-Syaikh Salim al-Hilali, hal 284-285, pent).

From (adz-Dzakhiirah al-Islamiyyah Edisi 15, hal. 26-29)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar